Kajian Tentang 2 Pucuk Pemimpin Desa Adat Bugbug Sesuai Awig Awig

 Bugbug, 13, Juli, 2022


 

Desa adat Bugbug mempunyai 2 pucuk pemimpin tertinggi sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing masing.

Awig awig desa adat Bugbug tentang pucuk pemimpin tertinggi telah dibuat  oleh para penglingsir melalui kajian yang mendalam, yaitu bagaimana awig awig desa adat Bugbug bisa mengadopsi bisama yang selama ini diwariskan oleh leluhur, namun juga bisa mengadopsi kemajuan anak cucu atau pretisentana desa adat Bugbug dimasa depan. Maka dari pada itu dibuatlah 2 pucuk pemimpin teratas desa adat yaitu Bendesa dan Kelihan desa adat Bugbug.

Seperti desa lain juga mempunyai beberapa pucuk pemimpin adat lebih dari 1 yaitu desa adat Timbrah mempunyai 4 pucuk pemimpin yang disebut Bapa Timbrah, Tenganan mempunyai 6 pucuk pemimpin tertinggi.

Sedangkan system pemerintahan desa adat Bugbug ini diadopsi dari system pemerintahan Inggris, dimana ada raja dan ada perdana mentri. Seorang raja adalah symbol Negara, namun perdana mentri pemegang pemerintahan yang bertanggung jawab atas maju mundurnya Negara. Sementara itu di desa Bugbug ada juga kepala desa atau Prebekel  merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah.

1. Bendesa Desa Adat Bugbug:

Jabatan Bendesa adat desa Bugbug tidak dipilih oleh rakyat, namun di jabat secara turun menurun oleh keluarga Jero Kauhan. Hal ini merupakan sebuah penghargaan oleh masyarakat Bugbug atas jasa pada masa sebelumnya yang di sebut bisama.

Tugas:

Bendesa desa adat Bugbug dalam awig awig desa adat Bugbug bertanggung jawab tentang perayaan Aci aci yang dilaksanakan di desa Bugbug mulai dari January sampai Desember. Memastikan aci atau upacara adat di desa Bugbug berjalan dengan baik mengintegrasikan dengan para mangku, ayahan desa dan lain lain.

2. Kelihan Desa Adat Bugbug:

Kelihan desa adat Bugbug dipilih oleh rakyat setiap 5 tahun sekali oleh masyarakat melalui hari pemilihan yang diselenggarakan oleh panitia pemilihan. Siapapun bisa menjabat sebagai Kelihan desa adat Bugbug selama dipilih oleh rakyat dengan suara terbanyak.

Jabatan Kelihan desa adat Bugbug tidak harus berasal dari keluarga jero kauhan, mengingat jabatan ini adalah jabatan politik, rawan dengan korupsi dan kepentingan. Sedangkan posisi jero kauhan adal netral dan selalu melindungi seluruh masyarakat.

Tugas:

Kelihan desa adat Bugbug bertugas sebagai pemerintah desa adat baik dibidang pawongan, parahyangan dan palemahan. Seperti perdana mentri, kemajuan desa adat berada dibawah kelihan desa adat.

Sosok Kelihan desa adat Bugbug yang diperlukan adalah sosok yang cerdas, mempunyai pengalaman dan mampu memperjuangkan kesejahtraan masyarakat baik dari dalam dan dari uar desa.

3. Kepala Desa atau Prebekel

Kepala Desa di Bugbug dipilih oleh rakyat melalui pemilihan prebekel yang diselenggarakan oleh panitia. Siapapun berhak menjadi Prebekel selama dipilih melalui hari pemilihan dengan peraih suara terbanyak.


Jabatan Prebekel Bugbug tidak harus berasal dari keluarga jero kauhan, mengingat jabatan ini adalah jabatan politik, rawan dengan korupsi dan kepentingan. Sedangkan posisi jero kauhan adal netral dan selalu melindungiseluruh masyarakat.

Tugas:

Prebekel desa adat Bugbug merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah untuk mengurus seluruh administrasi desa, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang ekonomi, sosial dan pendidikan.

Sosok Prebekel desa adat Bugbug yang diperlukan adalah seorang yang mempunyai pengalaman dalam memimpin secara kedinasan, agar mampu memberikan pelayanan sesuai dengan program pemerintah dengan sebaik baiknya. 

Gallery:







Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelihan Desa Adat Bugbug, Periode 2020 - 2025, Jero Nyoman Purwa Ngurah Arsana

Gambar
  Kelihan Desa Adat Bugbug periode 2020 - 2025 Jero Nyoman Purwa Ngurah Arsana bertekad untuk mengabdikan diri sekuat tenaga untuk membangun desa Bugbug demi kesejahteraan masyarakat desa Bugbug. Denagn pengalaman yang dimiliki dan juga saat ini sebagai anggota dewan DPRD tingkat Provensi Bali dari partai PDIP akan berjuang dengan segala kemampuan yang ada. Beberapa program yang telah dilaksanakan adalah : Pembangunan Gapura Sang Hyang Ambu:   Kini sudah berdiri sebuah Gapura di Sang Hyang Ambu dengan megah dan menjadi sbuah obyek wisata baru di Karangasem. Gapura Sang Hyang Ambu di prakarsai oleh Kelihan Desa Adat Bugbug, Jero Nyoman Purwa Ngurah Arsana. Prestasi luar biasa di persembahkan untuk desa Bugbug menuju desa wisata era baru. Pembangunan Gapura Sang Hyang Ambu menjadi kebanggaan warga desa, dan berharap bisa memberikan dampak kemajuan desa wisata. Gapura Sang Hyang Ambu kini menjadi icon Bugbug malah Karangasem. Banyak wisatawan yang lewat menyempatkan diri untuk be...
Baca selengkapnya

Membuka Tirai Sejarah Desa

Gambar
    Gapura Desa Adat Bugbug Di balik keindahan alam serta adat yang agung, pada sebuah Desa menyimpan perjalanan panjang sebuah peradaban. Kini, generasi muda desa berdiri di atas fondasi sejarah yang kokoh, meskipun tak selalu mudah untuk dikenali dan dipahami. Mari kita buka lembar demi lembar kisah peradaban ini—bukan sekadar untuk dikenang, tetapi untuk dijadikan pijakan dalam menata masa depan yang lebih bijaksana.Desaku merupakan salah satu desa tua di Bali, yang telah ada sejak abad ke-11, jauh sebelum banyak desa lain terbentuk di Pulau Dewata. Desaku memiliki struktur adat yang mapan, yang memungkinkan roh tradisi tumbuh dari generasi ke generasi. Tradisi ini mewariskan nilai-nilai luhur seperti kebijaksanaan, spiritualitas, dan semangat gotong royong, yang hingga kini menjadi jati diri masyarakat desa. Warisan leluhur tidak hanya tercermin dalam upacara adat dan simbol-simbol budaya, tetapi juga dalam nilai-nilai mendasar seperti persaudaraan, kesetiaan, dan kecin...
Baca selengkapnya

Gapura Desa Bugbug: Monumen Kebebasan dari Bayang-Bayang Dinasti

Gambar
Gapura Desa Bugbug: Simbol Perjuangan Rakyat Untuk Kebebasan Dari Sebuah Dinasti  Gapura Desa Adat Bugbug Warisan Sejarah yang Kini Berdiri Kokoh di Pintu Masuk Desa Pintu gerbang atau gapura Desa Bugbug kini berdiri megah dan kokoh di pintu masuk desa, menjadi simbol perjuangan panjang masyarakat dalam membebaskan diri dari cengkeraman sebuah dinasti yang telah membelenggu selama lebih dari dua abad. Lebih dari sekadar struktur arsitektur, gapura ini merupakan monumen hidup dari semangat perlawanan dan kebangkitan jati diri masyarakat adat Bugbug. Dua Abad dalam Bayang-Bayang Dinasti Selama dua abad, masyarakat Bugbug hidup dalam tekanan dan pengaruh dari sebuah dinasti yang secara perlahan mengikis kedaulatan adat. Sistem sosial dan budaya lokal terpinggirkan oleh dominasi eksternal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur desa. Namun semangat untuk merdeka dan menjaga warisan leluhur tidak pernah padam. Kesadaran kolektif mulai tumbuh, bahwa harkat dan martabat desa harus dip...
Baca selengkapnya